Share

Ch.31

Keluar dari kamar mandi, cepat aku pun naik kembali ke roof top. Hilma sendirian di sini. Nampak dari belakang, Hilma tengah berdiam di belakang tembok pembatas. Mungkin sedang memandangi pekatnya awan malam ini.

Di mana malam semakin beranjak. Udara dingin semakin menyelimuti. Hembusan angin semakin terasa. Langit malam pun nampak mulai mendung.

Aku melangkah pelan di belakangnya, hendak mendekat pada Hilma yang sepertinya tidak menyadari kedatanganku.

Aku akan memeluknya secara tiba-tiba. Lalu setelah itu, dalam pelukanku, akan kuutarakan perasaanku terhadapnya.

Akan kubicarakan padanya dengan hati-hati, apa yang sebenarnya aku rasakan.

Pelan-pelan aku melangkah tanpa menimbulkan suara.

Namun tiba-tiba saja ponsel dalam saku celanaku berdering cukup nyaring. Membuatku terkesiap dan Hilma pun berbalik.

Cepat-cepat aku merogoh saku celana dan mengambil benda pipih yang membuyarkan rencana dadakanku.

"Reza? Ngapain si?" gumamku dengan lirih saat melihat nomor Fahreza yang tertera di la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
pamer & mamer hilma mang pengertian.... ...
goodnovel comment avatar
Kasmariah Kadir
hmmmm abis koin lagi ......yuda blum bilng i...️y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status