Share

Ch.39

Usai shalat Subuh dan si kembar masih belum bangun. Aku menyegerakan ke dapur. Namun, di dapur ternyata Ibu mertua sudah berkutat di depan meja kitchen set.

"Masak apa, Bu?" tanyaku setelah menghampirinya.

"Eh, Nak. Ini, ibu buat nasi goreng buat kita sarapan. Di kulkas soalnya cuma ada telur sama sosis, jadi ibu bikin nasi goreng. Gak papa, ya?" jawab serta tanyanya.

Aku tersenyum kecil. "Enggak apa-apa, Bu. Nanti agak siangan, biar aku belanja buat stok di kulkas."

Sejak sebulan yang lalu. Bukan hanya ponsel yang mertuaku berikan. Tetapi mereka juga memberiku kartu debit, untuk kebutuhanku, si kembar dan juga keperluan rumah.

Selama ini, sejak awal pernikahan ini. Ayah si kembar tetap mengingat tanggungjawabnya sebagai suami.

Terlepas dari hubungan tanpa cinta yang kami jalani, dia tetap memberikan uang bulanan sebagai bentuk nafkah yang harus dipenuhinya. Apalagi untuk kebutuhan rutin si kembar. Mulai dari susu formulanya hingga bedak dan minyak telon yang harus selalu siap.

Lalu s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
kuy.... yud, bagon... ada azmi tuh.... ......
goodnovel comment avatar
siti yulianti
bisa" Yuda langsung bangun gara" Azmi mengunjungi nya.........akibat cemburu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status