Share

Ch.32

Tengah malam, aku tetap terjaga.

Hilma dan si kembar tertidur dengan pulas.

Sedangkan aku tidak dapat tidur. Aku masih memikirkan cara untuk mengungkapkan perasaan ini pada Hilma.

Karena dinner romantis yang awalnya memang kusiapakan untuk mengatakan perasaanku, nyatanya gagal total dan harus berakhir sia-sia.

Aku tidak mau memendamnya lebih lama.

Aku tidak tahan, merasakannya sendirian.

Aku ingin Hilma menyambut perasaan ini.

Aku ingin, Hilma tahu perasaanku yang sebenarnya.

Denting dari jarum jam, menemani sepinya malam ini. Waktu pun terus bergulir dan aku masih terus terjaga. Hingga tanpa terasa, waktu sudah memasuki dini hari.

Aku pura-pura memejam ketika mendengar suara dari arah sofa tempat tidur Hilma. Tak lama, disusul suara pintu kamar yang dibuka.

Aku pun membuka mata dan mendapati sofa itu telah kosong.

Hilma pasti akan ke mushola. Haidnya sepertinya sudah usai.

Serta merta aku bangkit dan terduduk.

Cepat beringsut turun dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

Membasuh wajahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
syukurlah.... ada perubahan pd diri yuda... isa jd imam tuk hilma.... tinggal ungkapin perasaannya saja... ...
goodnovel comment avatar
Raudlatul Jannah
.........aku masih menunggu yuda ngungkapin cinta ke hilma ...
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
Ampun ach si Yuda mh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status