Share

Chapter 25. Berbagi Kisah

Oh Pecandu, rupanya matahari menyambutmu dengan senyumnya,

Desir angin itu akhirnya mendekatkanmu pada bahagia,

Ah tunggu, bahagiakah? petakakah?

Sang waktu menunggumu bercerita, datanglah.

Puisi misteri menggema di laut menguning lagi. Ya, Diwana lagi-lagi terjebak di dalam mimpi versi keduanya itu.

Tapi entah kenapa, kali ini ia merasa sangat lelah sekali meskipun hanya untuk sekadar berpikir. Ia pun mendudukkan dirinya di pinggir pantai, menatap ke arah sosok yang ia panggil Si Diwana Dua yang juga duduk tersedu sepuluh kaki dari tempatnya.

Diwana diam saja, tak mau berbuat apa-apa. Lelah ia memusingkan mimpi konyol yang menghantuinya itu.

Namun, tiba-tiba suara gemerincing lonceng pun terdengar, semakin lama semakin kencang. Bersamaan dengan rasa hangat tiba-tiba yang ia rasakan di dahi dan pipinya.

Dilihatnya Si Diwana Dua yang perlahan berubah menjadi kepulan asap dan akhirnya l

Kalasenja

Terimakasih sudah membaca^^ ~Kalasenjana

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status