Share

Bab 11. Tak terkendali

Sedangkan dari jendela lantai tiga, Zahra sedang melihat pria yang diseret oleh dua aparat itu.

Zahra melihat ekspresi marah dan frustasi Ridwan.

Tapi tak membuat Zahra berbelas kasih dan ingin menemui Ridwan.

'Biarlah kita berjalan di jalan kita masing-masing kak,' batinya.

Hingga tepukan dipundaknya menyadarkan Zahra kembali dari lamunannya.

"Apa kamu berubah fikiran dan menerima pertanggungjawaban pria tadi?" tanya Hubabah Awiyah setelah mengucap salam.

"Tidak Hubabah, Jalan kami berbeda. Biarkan Zahra mengabdikan diri Zahra di sini!" jawab Zahra dengan tatapan penuh harap.

Hubabah Awiyah langsung memeluknya erat.

"Panggillah Umi, Ra, seperti Sahira!" perintah Hubabah Awiyah.

Sahira adalah putri bungsu Hubabah Awiyah.

Hubabah memiliki dua putra dan putri, yaitu Syarif Ali dan Syarifah Sahira.

"Baik, Umi."

Zahra kini mantap memanggil Hubabah Awiyah dengan sebutan Umi setelah beberapa kali Hubabah meminta.

Zahra sebelumnya tidak enak memanggil guru besarnya dengan sebutan U
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status