Share

Bab 15. Hari Zahra

Umi Awiyah kemudian memeluk Zahra dengan erat.

Umi Awiyah tau jika Zahra mencintai laki-laki tersebut.

"Jodoh tidak akan kemana, Nak. Tapi, melihat kegigihannya dulu rasanya susah dipercaya jika menyerah begitu saja," jawab Umi Awiyah.

Zahra tahu jika tak ada lagi yang mengintainya.

Ridwan tidak lagi menyuruh orang untuk mengawasinya.

Zahra menghela nafas beratnya, "Zahra tidak memikirkan perihal jodoh, Umi. Siapa yang mau dengan wanita seperti Zahra,"

"Banyak. Ali juga beberapa kali mengirimkan lamaran untukmu, bukan?" jawab Umi Awiyah.

Setelah Zahra dinyatakan hamil, Habib Ali mengirimkan lamaran untuk menjaga marwa Zahra.

Habib Ali paham agama dan apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan setelah menikah nanti.

Namun, Zahra menolak terang-terangan lamaran itu.

Zahra menoleh dan tersenyum manis, "Habib Ali pantas mendapatkan yang terbaik, Umi. Zahra tak lagi utuh. Zahra tak ingi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status