Share

Bab 47. Panik

Zen berlari setelah mendengar teriakan Mia dan benar saja, Ridwan sudah tergeletak di lantai.

Zen kemudian menggendong Bosnya di punggungnya.

"Mia, ambilkan ponselku, Cepat!" teriak Zen.

Zen berusaha menggendong Ridwan yang besar.

Mia berlari tergopoh-gopoh mengikuti Zen yang berjalan cepat.

Hingga sampai mobil, Zen bergegas tancap gas.

Sedangkan Mia kembali menghandle beberapa pekerjaan Zen yang belum selesai.

Mobil itu melaju kencang sambil menghubungi dokter langganan di rumah sakit pusat milik Kahraman corp.

Setelah lima menit, mobil itu sampai.

Perjalanan yang biasa ditempuh 15 menit, kini Zen hanya menempuh lima menit perjalanan.

Dokter sudah menunggu di sana dan langsung membawa Ridwan untuk mendapatkan penanganan.

Sedang Zen duduk diluar sambil menetralkan nafasnya sebelum menghubungi nyonya besar.

"Hallo Zen, ada apa?" tanya Ameer sesaat setelah menerima pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status