Share

Bab 48. pill malapetaka

Terdengar seperti suara ramai-ramai, bercampur isak tangis Mama Sofiya dan bunyi panjang monitor.

Zahra mulai limbung dan terduduk di kursi ruang tamu sederhananya.

"Mah ...!" suara Zahra tertahan hingga akhirnya panggilan itu berakhir.

Zahra semakin lemas dan panik hingga Zahra kembali menelpon nomor Mamahnya.

Namun sepertinya ponsel Mama Sofiya sudah Nonaktif.

Zahra sangat kalut, kemudian terdengar suara Adzan magrib.

Perbedaan waktu Yaman lebih lambat empat jam dari Indonesia.

Sehingga di Yaman baru saja memasuki waktu magrib, dan di Indonesia sudah jam 10 malam.

Zahra segera mengambil air wudhunya dan bergegas melakukan sholat magrib seorang diri di kamarnya.

Memohonkan doa untuk kesembuhan sang suami.

Suara riuh disertai isak tangis mama Sofiya sebelum panggilan mati terngiang dikepalanya.

Hingga Zahra tanpa sadar meneteskan air mata.

Zahra melanjutkan dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status