Share

76. Setia Sampai Akhir.

"Kalau gitu gue juga di sini nemenin lo." Lily ikut berdiri di samping Raline. Ia harus setia kawan. Melalui sudut mata, Lily memindai kalau Cia juga kembali ke tempat mereka berdiri. Cia pasti merasa tidak enak juga. Kini mereka berdiri bersisian bertiga. Heru menarik napas panjang. Kalau begini ceritanya tiga sekawan ini pasti akan semaput cepat atau lambat. Ia harus segera mengambil tindakan. Gebrakan pertamanya adalah mengamankan kepala sukunya dulu.

"Ci, coba kamu geser ke tengah dan pegang dulu payung ini." Heru merampas payung dari tangan Lily dan memberikannya pada Cia yang kini sudah berdiri di samping Raline.

"Kok si Cia yang pegang payung sih, Mas? Lho... aku mau dibawa ke mana, Mas?" Heru tiba-tiba saja menggendong Lily dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Turunkan aku, Mas! Aku harus bersama mereka. Turunkan aku bilang, Mas!" Lily mengamuk. Tidak bisa. Pokoknya apapun yang terjadi, mereka harus bersama. Kehamilannya tidak akan ia jadikan alasan untuk mangkir dari hukuma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
hahahaha...saya ketawa sampai sakit perut
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
sikap nyonya bos memang patut dapet 4 jempol..nasib lu cia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status