Alih-alih mendatangi Brian, Yasmin menelepon Brian dan langsung pergi. Di luar gedung perusahaan, Yasmin menelepon lagi."Ayah, tolong carikan ahli penguji obat."...Nova menelepon Jania lagi, tetapi telepon tidak dijawab.Setelah menutup telepon, Nova memijat kening.Jania jelas sengaja menyulitkan Nova."Kak Nova, bagaimana sekarang? Bagaimana kalau beri tahu Pak Brian?"Nova menyeringai sinis. Apa gunanya memberi tahu Brian?Bagaimana mungkin Brian menyalahkan Yasmin?Setelah hening sesaat, Nova menelepon seseorang.Orang itu segera menjawab telepon."Pak Bayu, maaf mengganggu. Perusahaan kami ingin bahas kerja sama dengan Bu Jania. tapi nggak tahu bagaimana, kami nggak punya kontak Bu Jania. Bisakah Pak Bayu minta Bu Jania hubungi aku? Ya, oke. Terima kasih, aku traktir makan di lain hari."Bayu tersenyum. "Lain hari? Hari ini saja, kebetulan aku punya waktu hari ini."Senyuman Nova membeku. Sesaat kemudian, Nova menjawab, "Oke, hari ini saja, aku kabari lagi setelah pesan restora
Nova melihat ruangan di depan, lalu menoleh pada pelayan."Permisi, apa nggak salah tempat? Aku pesan tempat terbuka."Pelayan tersenyum seraya menjawab, "Nona Nova, tempatnya benar. Bapak itu yang ganti ke ruangan ini."Nova pun sakit kepala.Nova memaksa diri untuk tersenyum. "Oke, terima kasih. Aku masuk sendiri saja."Setelah pelayan pergi, Nova pergi ke toilet.Nova langsung menelepon Nabila."Nabila, di mana kamu?""Di rumah sakit, aku bertugas hari ini. Kenapa? Nggak enak badan?"Nova terdiam dua detik. "Nggak apa-apa, awalnya mau ajak kamu makan. Lain kali saja.""Oke."Setelah menutup telepon, Nova berdiri di tempat selama beberapa saat. Pada akhirnya, Nova menelepon Brian.Diejek Brian jauh lebih baik daripada menemui Bayu sendirian.Akan tetapi, Brian tidak menjawab telepon.Nova menatap layar ponsel dengan perasaan sakit hati.Nova masih ingat, Brian selalu pergi ke luar di tengah kesibukan untuk menjawab telepon Yasmin.Jika itu Yasmin, Brian pasti akan menjawab telepon se
"Jaga sikap? Bu Nova berani datang hari ini, memangnya nggak tahu apa yang akan terjadi? Buat apa masih pura-pura? Aku nggak percaya Pak Brian belum menidurimu!"Bayu memeluk Nova dan mencium lehernya.Nova merasa mual karena bau alkohol.Seketika, Nova melawan."Bu Nova, jangan curang. Kamu pikir aku nggak tahu kamu ganti bir jadi air? Mau bohongi aku? Hah!"Bayu mengambil segelas bir dan mencekok Nova.Wajah Nova memucat.Nova ingin memuntahkan bir, tetapi secara refleks terminum sedikit."Minum bir pun nggak mau. Bu Nova, inikah sikapmu saat memohon bantuan?"Nova berbatuk-batuk.Bayu mencengkeram kerah baju Nova dan merobeknya.Bayu menelan ludah saat melihat tulang selangka Nova yang seksi.Saat Bayu hendak mencium Nova, Nova menginjak kakinya dengan kuat.Bayu merintih kesakitan karena diinjak sepatu hak tinggi.Nova memanfaat kesempatan itu untuk berlari ke arah pintu.Namun, baru saja membuka pintu, rambut Nova dijambak dari belakang oleh Bayu."Mau kabur? Coba saja, Bu Nova!"
"Bukan begitu."Nova menatap lurus pada Brian dengan matanya yang merah."Aku nggak pernah berpikir untuk tidur dengan pria lain.""Lalu, kenapa kamu datang ke sini?"Nova menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri."Pak Brian, Nona Yasmin masih nggak mau kerja sama dan Jania nggak bisa dihubungi. Aku hanya bisa minta bantuan Pak Bayu."Brian memegang dagu Nova seraya bertanya, "Benaran demi kerja atau dia majikan barumu?"Nova kesakitan, tetapi sama sekali tidak menunjukkannya.Nova tersenyum dan berkata, "Ada banyak calon majikanku. Aku nggak buta, nggak akan pilih orang seperti itu."Kemarahan tersulut dalam tatapan Brian.Brian mencengkeram pergelangan tangan Nova dengan sekuat tenaga.Brian menarik Nova ke luar restoran dan memasukkan Nova ke dalam mobil.Mobil pun melaju dengan cepat.Brian tidak berbicara lagi.Begitu pula Nova.Nova bahkan tidak bertanya apa yang Brian lakukan pada Bayu.Apa yang akan dilakukan Brian pada Bayu?Bagaimanapun, Bayu adalah bos Yasmin.Bagaim
Namun, Nova tidak dapat mengendalikan diri.Brian pergi ke balkon dan menyalakan sebatang rokok.Setelah itu, Brian mengeluarkan ponsel untuk menelepon."Kakak, ada apa?" tanya Simon."Kirim foto Bayu dan para artis itu ke kakak iparnya."Simon tercengang.Bayu bergantungan pada istrinya.Kesuksesan Bayu didasari oleh keluarga istri.Istri Bayu bermarga Connor. Keluarga Connor bermula dari dunia bisnis yang abu-abu.Kini, penguasa Keluarga Connor adalah kakak ipar Bayu.Istri Bayu sangat disayangi sejak kecil dan dimanjakan oleh kakak-kakaknya.Keluarga Connor tidak menyetujui pernikahan mereka, tetapi putri mereka sangat bersikeras. Oleh karena itu, Keluarga Connor mendukung Bayu.Pada awalnya, Bayu bersikap patuh. Seiring berkembangnya bisnis, Bayu perlahan-lahan menunjukkan sifat asli.Namun, Bayu hanya bersenang-senang dan tidak berani menimbulkan masalah besar.Sebagian besar adalah artis baru di perusahaan.Mereka tidak berani mengungkapkan apa-apa karena diberi keuntungan.Semua
Nova merapatkan bibirnya.Tidak mau menjawab.Tentu saja Nova merasa sedih.Akan tetapi, kesedihan Nova tidak dapat menimbulkan rasa simpati dan belas kasihan dari Brian."Kamu nggak lihat kejailan Bayu dua kali sebelumnya atau nggak peduli?" Brian menarik leher Nova ke belakang untuk memaksa Nova mendongakkan kepala.Nova membantah lagi."Aku nggak punya pilihan selain cari Pak Bayu. Yasmin nggak mau kerja sama, Jania juga nggak angkat telepon, tapi Pak Brian hanya mau pakai Yasmin. Apa yang bisa kulakukan?"Brian langsung melepaskan Nova. "Kalau nggak mampu kerja, ganti orang saja!""Pak Brian, tolong lihat baik-baik. Yasmin yang nggak mau kerja sama denganku!"Brian menyeringai sinis. "Kenapa dia nggak mau kerja sama? Nova, aku sudah peringatkan kamu untuk jangan cari masalah dengan Yasmin. Coba pikirkan bagaimana sikapmu padanya!"Nova menundukkan kepala. Hatinya terasa sangat sakit.Apakah karena sikapnya terhadap Yasmin?Yasmin-lah yang terus mencari masalah!Nova selalu berkompr
"Bisa nggak lain kali?"Brian tertegun sejenak. "Bu Nova, aku menghabiskan banyak uang padamu bukan untuk kamu membuatku marah!"Hati Nova terasa sakit.Ya, kegunaannya adalah untuk memuaskan nafsu Brian.Mengapa dia bisa lupa?Nova tidak lagi melawan.Bahkan berinisiatif.Brian sangat kasar, seolah-olah sedang menghukum Nova.Seolah-olah ingin memakan Nova hidup-hidup.Nova hanya bisa memohon agar Brian jangan terlalu kuat.Sampai jam dua subuh lebih, Brian baru berhenti.Nova sangat kelelahan. Timbul rasa sakit dari tulang selangka karena keringat yang jatuh dari wajah.Ada bekas gigitan Brian di sana.Bekas gigitan itu menutupi bekas cekikan Bayu.Brian menyirami bekas gigitan itu dengan air panas tanpa rasa ampun.Brian menatap bekas gigitan itu seraya bertanya, "Sakit nggak?"Nova menggelengkan kepala.Brian langsung menekannya."Sakit nggak?"Seketika, wajah Nova menjadi pucat.Namun, Brian sama sekali tidak berbelaskasihan."Bagus kalau sakit. Bu Nova, ingat statusmu baik-baik.
Nova tidak dapat membantah hal tersebut.Kemarin malam, Nova telah berulang kali memberi tahu Brian bahwa Yasmin menolak untuk kerja sama sehingga dia tidak punya pilihan selain meminta bantuan Bayu.Nova tidak menyangka Brian akan menegur Yasmin.Bagaimanapun, Yasmin adalah cinta pertama Brian.Brian tidak pernah menegur Yasmin sebelumnya.Mungkin hanya demi kemajuan kerja.Akan tetapi, hati Nova tersentuh.Jantung Nova berdebar-debar karena kegirangan.Jika dipikir-pikir lagi, Nova merasa dirinya kasihan.Jika Brian memberinya kebaikan sedikit saja ....Nova akan diam-diam bergembira untuk waktu yang lama.Nova tidak basa-basi dengan Jania.Nova menyingkirkan pikirannya, lalu mengatur pekerjaan syuting.Nova sibuk berkomunikasi dengan juru kamera dan kru lain.Saat Nova selesai sibuk, Yasmin selesai berdandan.Yasmin berdiri di depan Nova dan tersenyum. "Brian mau bikin acara untukku, ayo datang."Nova langsung menolak."Nggak usah, daripada semua orang nggak senang."Nova berbalik b