Share

Mimpi Atau Ramalan?

Suasana ruang keluarga di paviliun Ivy terasa sangat mencekam. Bukan tanpa sebab, Ivy yang sedang dibantu Gareta untuk menyisir rambut tadi. Tiba-tiba saja kedatangan tamu, kedua orang tuanya dari barat.

"Gareta bawakan minuman hangat untuk ayah dan ibuku," titah Ivy sembari tersenyum pada Gareta.

"Baik, Nyonya muda," ujar Gareta menanggapi sembari menganggukkan kepalanya patuh.

Setelah Gareta pergi, Nyonya Liana langsung berdiri lalu menjambak rambut Ivy cukup keras. Ivy tidak berteriak dan hanya mendesis karena merasakan kulit kepalanya yang sakit.

"Kenapa kau masih hidup? Seharusnya kau sudah mati!" ujar Nyonya Liana.

"Sakit, Ibu," tukas Ivy tidak menanggapi ucapan sang ibu.

"Hati-hati, Liana! Disini banyak pengawal," ujar Tuan Marionet mengingatkan sang istri.

Nyonya Liana melihat sekilas pada sang suami lalu kemudian melepas cengkraman tangannya ke rambut Ivy. Nyonya Liana lalu mendengus kesal sembari menatap tajam Ivy.

"Kalau hanya akan menyusahkan disini, bukankah lebih baik ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status