Share

Bagus.

Baik wajah Handoko maupun Anggara terlihat semakin suram. Penjaga lain yang berada di samping Agung bahkan, juga ikut berkeringat dingin hanya dengan mendengar beberapa pertanyaan barusan.

"Datang keruangan saya." Handoko.

"Jeblaaar..."

Seperti sebuah sambaran petir di siang hari, serta-merta meluluhkan ketegapan tubuh Agung secara langsung.

"Pak...pak, maafkan saya." Ucap Agung dengan suara tergagap.

Dirga yang berada di sampingnya juga menjadi lemas kaki. Bagaimanapun, dirinya juga berada di tempat yang sama serta melakukan apa yang di kerjakan oleh temannya tersebut.

Akan tetapi, karena Dirga tidak menerima pukulan kunci mobil, atau bisa di katakan mata buruk sedang tidak mengincarnya, maka kesialan hanya menyambangi sosok agung.

Tapi, bukan berarti Dirga tidak ketakutan juga, hanya dengan mendengar serta menyaksikan teguran untuk Agung, kedua kaki itu hampir saja limpung seperti daging tak bertulang.

Ada ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dahlia Anwar
bagus si crita nya ,, hanya saja percakapan dan cerita ,, banyakan cerita nya dari pada percakapan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status