Share

Bab 16B

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 16

Aku memandang mobil sedan Winda keluar dari halaman rumah, dengan Aditya di kursi sopir dan Winda yang nampak tak berdaya di kursi penumpang. Entah apa yang membuat Alien yang biasanya menyeramkan itu mlempem seperti kerupuk kehujanan. Masih ku ingat bagaimana Aditya mengedipkan sebelah mata seolah berkata : apa si boss bilang?

Bos.

Baru saja nama itu melintas di kepalaku, ponselku berbunyi. Jika biasanya Pak Arfan mengirim pesan WA, kali ini dia meneleponku langsung.

"Halo?"

"Jangan pernah berpikir untuk membatalkan kontrak. Ngerti kamu?!"

Galak bener. Belum sempat aku menjawab, telepon langsung ditutup. Aku menghembuskan nafas, lalu berjalan menutup kembali pagar.

"Jadi itu cowok di mall kemarin?" Mama tahu-tahu muncul.

Aku mengangguk. "Kayaknya kita nggak perlu cerita sama Bang Arga deh Ma, kalau Winda tadi kesini."

"Iya kamu benar. Mama senang banget akhirnya kita bisa bebas. Mama takut Abangmu keburu kena gangguan jiwa."

"Tuh kan. Sekarang Mama setuju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status