Share

Bab 20A

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 20

"Emi, kamu kenapa? Kusut banget mukanya. Bukannya semalam habis ketemu camer."

Riana meletakkan segelas teh di mejaku saat break jam sepuluh pagi. Dia lalu mengeluarkan sebuah kotak berisi aneka kue yang selalu dibawanya ke kantor. Aku menatap semua itu tanpa minat. Gelisah membuat perutku sama sekali tak merasakan lapar.

"Camer apaan. Nana, aku perlu curhat. Tapi, aku gelisah banget. Pak Arfan kok nggak datang ya hari ini?"

"Oh, emangnya kamu nggak tahu?"

Aku mengerutkan kening. "Tahu apa?"

"Si Bos kan semalam terbang ke Aussie. Ada keperluan keluarga katanya."

"Memang ada pesawat terbang tengah malam?"

"Astaga Emi. Orang kaya kayak dia kurasa pakai jet pribadi kalau bepergian ke luar negeri."

Aku mendesaah. "Oh ya. Kau benar juga Na. Tapi kenapa nggak bilang aku ya?"

Riana menatap lekat. Dia sudah menyeret kursinya dan kini kami duduk berhadapan.

"Jadi, jika kau merasa si bos harus bilang semua kegiatannya padamu, apa itu artinya hubungan kalian berlanjut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status