Share

Bab 22B

Gadis cantik! Akhirnya kau sendirian juga. Hahaha…"

"Pergi kau! Pergi!"

Lelaki di hadapanku seakan tak peduli pada ekspresi takutku. Dia juga tak merasa iba melihatku menangis. Langkah kakinya pelan, seperti singa yang tengah mendekati mangsa. Sementara aku, dengan kakiku yang terkilir akibat terjatuh tadi, tak mampu berbuat apa-apa. Kami berasa di pinggir sebuah hutan lebar. Tak seorangpun lalu lalang. Air mataku kian deras. Apa yang harus kulakukan untuk mempertahankan kehormatanku?

"Mari kita bersenang-senang cantik. Sekarang kau menolak, setelah ini kau akan ketagihan dan mengejarku kemana saja minta dilayani. Hahaha…"

Langkahnya semakin dekat. Tangannya yang hitam legam terulur ke dadaku. Aku menjerit setinggi langit.

"Pergi! Pergiiiii! Jangan dekati aku!"

"Emi?! Emi?!!"

"Emi… Ya Allah, Nak. Emi nggak apa-apa sayang?"

Suara lembut Mama menelusup, membuat wajah menyeramkan dan pemandangan pinggir hutan hilang seketika. Aku telah berada di kamarku, dengan selimut tebal membungkus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status