Share

Bab 22A

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 22

Pyar!

Lampu menyala, terang benderang. Sejenak mataku terfokus padanya, pada dia yang beberapa hari ini menghilang dan nyaris membuatku kehilangan arah. Padanya yang membuatku lupa caranya tersenyum.

Pak Arfan memandangku, perlahan melangkah mendekat. Jika kemarin dia datang, mungkin aku akan menghambur ke dalam pelukannya, atau sekedar menatapnya demi menuntaskan rindu. Tapi kini, semua lelaki tampak sama. Sama mengerikannya.

"Berhenti disitu! Berhenti! Jangan dekati aku!"

Hening. Lelaki itu menghentikan langkah dengan raut wajah gelisah yang selama ini tak pernah kulihat. Sementara itu, di salah satu sisi ruangan yang kini tampak kacau balau, Aditya berdiri sambil menginjakkan kakinya pada sosok seorang lelaki. Lelaki itu sepertinya pingsan. Darah berceceran di lantai, membuatku pusing dan mual. Aku mundur, bersandar di tembok dekat pintu keluar, mendekap erat jaket tebal yang menutupi dadaku yang terbuka. Jaket itu milik Pak Arfan, aku hafal aroma parfum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status