Share

Bab 74 - Mencoba Tegar.

"Mas ..." lirih Ika saat Wisnu mendekatinya. Wisnu hanya bisa menarik, Ika kedalam pelukan. Mencoba menenangkan tanpa suara.

"Huhuhu ..." Ika menangis tersedu, merasakan sakit dan perihnya hati sang Ibu. Ika ikut hancur, sangat kecewa dengan kebohongan yang tercipta dari mulut Bapaknya.

"Ka-sihan, Ibu." Ika tergugu pilu, membuat hati Wisnu ikut terenyuh.

"Sabar ya, jangan menangis. Tuh si Dedek ikut nangis kan." ujar Wisnu saat mendengar suara tangis bayinya dari dalam kamar.

"Bapak jahat, Mas. Tega ..." Ika masih tersedu-sedu.

"Kita belum tahu, Bapak pergi kemana. Nanti Mas coba selidiki." Wisnu mengusap lembut rambut istrinya.

"Kemana lagi, Mas. Bapak pasti punya simpenan. Huhuhu ..." tangis Ika kembali pecah, dada terasa terhimpit batu besar, terasa sakit dan menyesakkan.

Wisnu hanya bisa menenangkan, membiarkan Ika menangis dipelukan.

"Mas, janji. Tidak akan pernah menyakiti kamu lagi, Dek." lirih Wisnu dalam hati yang begitu ngilu.

***Ofd.

Hanum terpaku menatap jendela yang terbu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status