Share

Bab 82 - Runtuh.

"Ayok, Buk. Kok malah melamun." ujar Wisnu sambil melepas helm.

"I-ya." jawab Hanum gugup.

Entah mengapa, mata dan hatinya sudah terasa panas. Padahal, Hanum belum bertemu dengan, Rudi.

"Ayok ..," Wisnu memberi jalan agar, Hanum lebih dulu didepannya. Hanum mengangguk, menegakkan badan, lalu berjalan pasti memasuki kantor Polisi.

"Tunggu disini, Buk." titah Wisnu sambil melangkah mendahului menuju meja Polisi. Hanum sudah tidak tenang, berkali dia mengatur nafas untuk menghalau kegugupan.

"Ayok," ajak Wisnu seraya memasuki ruang khusus menjenguk para tahanan.

"Ibu duduk saja," ujar Wisnu. Hanum hanya manut, duduk dengan tegang menunggu, Rudi.

"Ibu ..." suara Rudi terdengar, Hanum langsung menoleh, rasa haru langsung menyeruak saat melihat anak lelaki satu-satunya berjalan mendekat.

"Ru--" suara Hanum tercekat di tenggorokan. "A--lloh ..." bulir bening berlomba-lomba keluar dari sudut matanya.

"Ibu ..." Rudi langsung menubruk dinding kaca yang menjadi penghalang untuk memeluk Ibunya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bundanya Talita Hafizh
puas bgt lhat keluarga rudi sekarang hancur..karma d bayar lunas
goodnovel comment avatar
Ita Puspita
seru banget. kapoook ga Rudi. buang berlian eh nemunya taii
goodnovel comment avatar
Arinda
haah..aku akhirnya sedikit lega, ibu hanum dan rudi dapat karmanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status