Share

BAB 88 TERNYATA HANYA MIMPI

“Cempaka, Cempaka, bangun!” panggil Sri yang terdengar di telingaku, dan tubuhku juga seperti digoyangkan oleh seseorang.

“Sri,” panggilku ketika membuka mata.

“Akhirnya kamu bangun juga, Cempaka? Apa kamu tadi bermimpi buruk?” tanya Sri menghela napas lega.

“Mimpi? Apa maksudmu, Sri?” jawabku binggung.

Sri yang duduk di sampingku kemudian menjelaskan kepadaku mengapa dia membangunkanku. Ternyata dia membangunkanku karena aku berteriak-teriak seperti orang ketakutan.

“Memangnya tadi kamu mimpi apa, Cempaka? Apa kamu bermimpi dijadikan tumbal?” tanya Sri yang membuat mataku melebar menatap Sri.

“Tu –tumbal?” ucapku binggung.

Sri mengangguk menjawabku, dan aku kemudian mengumpulkan semua apa yang aku ingat dan yang terjadi tadi padaku. Mulai dari menunggu Sri dan Mbok Tumi, hingga Dimas berada di kamarku dan dia mengecup keningku. Setelah itu dia pergi, tapi ketika dia akan keluar wajahnya bukanlah wajah Dimas yang menemuiku melainkan berubah menjadi wajah Pangeran Dayu, pangeran seteng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status