Share

Teror

"Ya Allah, Yah, ini kan Cleo." Delia menangis sambil mengangkat kucing oren peliharaan Mas Yudis yang telah dipenggal kepalanya.

"Siapa yang tega melakukan ini sama Cleo?" tanya Adista terlihat begitu shock menatap Cleo yang sudah kaku di tangan Delia dengan darah yang sudah mengering.

"Bi, siapa orang yang datang ke sini saat kami tak di rumah?" tanya Mas Yudis pada Bi Sumi.

"Enggak ada orang asing kok, Tuan. Keluarga semua yang ke sini. Apa mungkin orang lain soalnya kan Cleo suka jalan-jalan keluar pagar sampai depan rumah," ungkap Bi Sumi.

"Bu, dedek dibawa ke atas aja yuk!" pintaku karena merasa ngeri bayiku berada di sini.

Hilda memapahku berjalan ke kamar diikuti ibu. Bekas jahitan dan kuretase masih menyisakan rasa sakit di bagian bawah tubuh. Sehingga kami jalan perlahan-lahan.

"Kamu enggak usah mikir yang enggak-enggak, May! Fokus aja sama babymu ya!" titah Hilda.

"Tapi siapa ya, Hil? Niat banget itu orang ngerjain kami."

"Kalau prediksimu siapa, May?" tanya Hilda.

"Entahlah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status