Share

ALIRAN KEBENCIAN

Satu menit dari tertutupnya pintu pesawat, Fahira tiba di bandara. Ia berlari-lari di sepanjang tempat itu. Seperti orang linglung berputar-putar mencari seseorang. Tak dihiraukan napas yang tersengal-sengal. Matanya menebar pandangan, satu sudut pun tak terlewatkan.

Tiba-tiba harapan itu berhamburan saat mendengar deru pesawat yang mungkin ditumpangi Reynan telah lepas landas. Lututnya melemas, tubuh itu terhuyung meluncur bebas menuju lantai.

Fahira terduduk lemah di lantai. Beberapa wanita berusaha membantunya. Memapah menuju kursi, menyodorkan sebotol air mineral. Setelah memastikan baik-baik saja, perempuan yang menolongnya pamit melanjutkan perjalanan.

Lama Fahira duduk untuk memulihkan kekuatan. Satu tangan sibuk menyeka air mata. Sementara yang satunya mengusap dada. Hati dan pikirannya berantakan. Kini, tak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Hingga bermenit-menit ia pun terduduk dalam diam.

“Kau tak apa?”

Tepukan Farhan di pundaknya membuyarkan segala lamunan. Fahira menole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status