Share

Kulub Urap Sayur Terenak

"Maafkan kata-kataku, aku hanya tidak mau kamu kelelahan karena masih sakit. Jangan bersedih lagi. " Devan mengusap air mata Kanaya dan menenangkannya. "Aku keluar dulu. Tolong jaga Kanaya," ucapnya pada Resti dan Mili. Kedua gadis itu hanya mengangguk patuh.

"Jangan khawatir, Ay, kamu pasti bisa menyelesaikannya tepat waktu. Nanti kita akan membantumu. Yang penting sekarang pikirkan dulu kesehatanmu," ujar Resti.

"Benar, Aya, jangan sedih lagi, ya!" Mili memeluk Kanaya begitu pun Resti. "Ngomong-ngomong, ini tuh ruangan VVIP loh, kok suami kamu itu bisa memasukkanmu ke ruangan mahal begini ya, Ay," celetuk Mili.

"Benar juga loh!" sahut Resti.

Kanaya juga baru menyadari hal itu setelah Mili mengatakannya. Sejak bangun, ia tidak menyadari jika dirinya berada di ruangan kelas mahal di rumah sakit ini. Ia semakin bingung dengan laki-laki yang mengaku tukang ojek itu.

***

"Aku benar-benar tidak lapar, kalian makan saja dulu." Kanaya menolak makanan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status