Share

Kekhawatiran Bu Herlin

Kanaya menatap sekelilingnya. Ruangan yang bersih, rapi dengan cat warna putih dan biru muda dan cukup luas danmewah menurutnya. Maklumlah, ia sudah terbiasa tinggal di rumah yang sederhana. Meski begitu, ia sangat merasa nyaman di rumah yang sudah ia tempati sejak kecil itu. Banyak kenangan yang pastinya tidak akan pernah ia lupakan. Terlebih kenangan bersama sang ayah.

Begitu pula dengan tempat tidur berukuran besar yang saat ini ia tempati bersama Devan. Sungguh berbeda jauh dengan tempat tidur miliknya. Namun tempat tidur miliknya tetaplah menjadi tempat ternyaman untuk melepas penat kala ia lelah dengan kegiatan sehari-harinya.

Tapi bukan itu masalahnya saat ini. Ia merasa asing dengan tempat yang baru pertama kali ia datangi ini. Bagaimana mungkin laki-laki berstatus suaminya yang hanya tukang ojek itu bisa membawanya ke tempat mewah seperti itu.

Kanaya berusaha menggerakkan tubuhnya agar terlepas dari pelukan suaminya. Namun justru hal itu membuat Devan se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status