Share

Mencuri Ciuman Pertama

"Bagaimana pertemuannya?"

"Berjalan dengan baik. Meski--" Kanaya tidak melanjutkan ucapannya. Ia pikir tidak perlu menceritakan tentang Bu Mirna dan Cintia yang tadi ada di sana. "Bu Herlin mengajakku bekerja sama dengannya. Bagaimana menurutmu?"

Devan duduk di samping Kanaya. "Apa kau bertanya pendapatku?" Kanaya mengangguk. "Sepertinya itu bagus. Jadi kamu bisa mengepakkan sayap lebih lebar. Dan itu juga mempermudah untuk mencapai cita-citamu." Kanaya tersenyum. "Tapi mengapa kamu harus meminta pendapatku?"

"A-aku ... entahlah. Aku merasa kamu bisa memberiku saran yang terbaik untuk ke depannya," sahut Kanaya.

Devan tersenyum lalu meraih tangan Kanaya, "Terima kasih karena mempercayaiku."

Kanaya merasakan desiran aneh dalam dadanya, saat Devan memegang tangannya. Entah mengapa, ia seolah tidak ingin melepas genggaman itu. Perlahan-lahan, Devan mendekat dan semakin mendekat. Wajah mereka sangat dekat. Ia menatap manik mata meneduhkan itu.

Seolah ters
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status