Share

Selamat, Jadi Janda

"Paman!"

Pak Karman bersama Bu Siti berada di ambang pintu. Pak Karman mendekat, setelah Bu Siti membisikkan sesuatu di telinga sang suami. "Paman dengar, ada yang akan pergi. Dan apa benar, selama ini kamu masih belum menerima suamimu, Aya?" tanyanya lembut.

Kanaya menunduk. Ia harus berani mengakui di depan pamannya keadaan yang sebenarnya. "Benar, Paman," jawabnya pelan.

"Tapi kenapa, Ndhuk?" Kanaya menatap Pak Karman yang ikut duduk. Pamannya, yang sudah ia anggap seperti orang tuanya sendiri. "Paman pikir, kamu sudah berlaku baik kepadanya seperti yang Paman sarankan padamu. Ternyata, anggapan Paman salah. Sudah tiga bulan, Aya. Dan selama itu, kamu sudah mempermainkan perasaan suamimu. Mulai sekarang, Paman tidak akan memintamu menerimanya, semua terserah padamu. Tapi jika tidak ingin melanjutkan pernikahan dengan Devan, sebaiknya putuskan hari ini juga! Sebagai sesama lelaki, Paman tahu bagaimana perasaan suamimu. Jangan lagi menggantungnya, jika memang tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status