Share

Tanda Kepemilikan

"Aku suka panggilan itu. Berteriaklah."

"Tapi ini masih pagi, ini bukan di apartemen Pak Radit yang kedap suara. Ini rumah kayu, kalau aku berteriak, tetangga bisa mendengarnya."

"Aku tidak peduli, Kana. Mau pagi, siang, sore atau malam, tidak jadi masalah." Devan mendudukkan Kanaya di kursi kayu dan mulai membuka bajunya.

"Kenapa di sini?"

"Aku sudah tidak tahan, Sayang ...." Devan mulai melakukan aksinya. Baju Kanaya sudah dibukanya sebagian.

Tok tok tok!

"Si*lan! Mengganggu saja!" Devan menghentikan aktifitasnya karena terdengar suara ketukan pintu. Ia memakai kembali bajunya, begitu pun Kanaya. Namun istrinya itu tertawa setelah melihat ada yang menyembul dari balik celananya. "Jangan tertawa, ini membuatku tersiksa!"

"Biar aku saja yang buka pintunya, aku tidak mau ada yang melihatmu seperti itu." Kanaya membenahi rambutnya dan menggulungnya ke atas. Ia bergegas membuka pintu rumahnya.

"Kak Aya, lama sekali buka pintunya. Ini, da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jerry Samber
masa cuma begitu, enak ceritanya ttpi sdh selesai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status