Share

Benarkah Menyesal?

"Biar aku yang buka pintunya."

"Tunggu! Pakai baju!" Kanaya mengambil baju Devan yang berada di dekatnya karena Devan hanya memakai celana pendek. Devan pun memakai baju itu lalu keluar dari kamar.

"Ini salep dan juga obat yang tadi Tuan pesan." Seorang laki-laki memberikan obat pada Devan. Tadi saat mengambil handuk dan es batu, ia juga menghubungi temannya yang menjadi dokter di keluarganya. Ia bertanya tentang obat yang bisa meredakan nyeri pasca berhubungan pada saat malam pertama.

Tentu saja ia digoda terlebih dahulu oleh temannya itu, karena sudah bisa ditebak, ia telah melakukan hubungan dengan seorang gadis. "Serius obat itu yang kamu tanyakan? Sama siapa, Dev? Beneran sama anak gadis, 'kan? Bukan sama anak perjaka."

"Si*lan! Kau pikir aku apa! Tentu saja dengan gadis perawan! Tapi sudah tidak lagi perawan sejak satu jam yang lalu."

"Iya-iya. Sorry. Syukurlah kamu sudah tobat, kukira akan tersesat selamanya," kekeh Aldo.

"Tobat? Tersesat?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status