Share

Puasa?

75

"Hallo." Devan mengangkat ponselnya, seraya menyuruh Bi Karti masuk. "Oh, kukira kau sudah m4ti karena tidak ada kabar. Apa sebegitu pentingnya di sana, sampai lupa pada saudaramu," ucapnya dalam sambungan telepon.

Bi Karti memberikan obat pada Kanaya, dan wanita itu langsung meminumnya meski tidak menyukai bau obat-obatan itu. Setelah Bi Karti kembali keluar, Devan mengeraskan suara ponselnya dan mendengarkannya pada Kanaya. "Siapa?"

"Radit."

"Maaf-maaf, aku belum bisa kembali karena masih ada kegiatan malam ini. Tapi aku janji besok akan pulang. Aku senang sekali kau akan jadi seorang ayah. Dan tentu saja aku akan jadi om-om. Aku sudah tidak sabar melihat wajah keponakanku. Pasti dia mirip denganku saat lahir nanti," seloroh Radit, suaranya terdengar sangat renyah. Sepertinya ia sedang beebahagia meski jauh dari keluarganya.

Saat ini, Radit memilih tinggal di Desa Sumber Makmur, desa yang dekat dengan kediaman Ustadz Zaki. Ia memutuskan tinggal di sana,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status