Share

Terlalu Panik

"Turunkan! Nggak sopan banget tau'!" Devan menurunkan tubuh Kanaya karena gadis itu memukuli punggungnya.

Wajah gadis itu terlihat kesal. Namun justru itu membuat Devan senang. Ia memang suka sekali menggoda Kanaya. Sebenarnya bukan hanya karena ingin menjahili, tapi ia tidak ingin melihat wanitanya terlalu sibuk dengan perjahitan dan tidak memperhatikan kesehatannya.

Ia tidak ingin Kanaya terlalu capek, karena ia lihat, Kanaya menguap beberapa kali dan terlihat juga melenturkan otot-ototnya yang kaku mungkin karena terlalu lama duduk di kursi.

"Cepat mandi, bau sekali! Apa perlu aku yang memandikan?"

"Enak saja!" Kanaya melepaskan tubuhnya dari Devan dan mencium aroma tubuhnya sendiri. Namun tidak bau sama sekali menurutnya, karena ia selalu memakai deodorant dan parfum yang membuatnya tetap segar walau seharian berkeringat. "Tidak bau."

"Itu menurutmu. Tapi menurutku itu sangat bau!" Devan menutup hidungnya, "Sepertinya kamu ingin aku yang meman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status