Share

Egois

Sejak pagi ketika Arsyl mendapati aku di rumah sakit, semua di antara kami seperti berhenti. Aku yang sempat melayang karena harapan, kini harus pasrah ketika dipaksa jatuh ke level terendah. Aku yang semula merasa berarti, kini bagai kehilangan diriku sendiri.

Tak pernah lagi aku mengirimkan pesan cinta atau permohonan maaf kepada Arsyl. Padahal, sebelum ini, aku tak sabar menunggu pagi hanya karena ingin mengirimkan pesan kepadanya. Sekadar bertanya: kamu sudah di rumah sakit, kamu pulang jam berapa, dan sebagainya, tetapi aku merasa berarti ketika melakukannya.

Akan tetapi, semua berubah sekarang. Entah mengapa, aku merasa lelah untuk mengiba. Semua yang kulakukan terhalang kata sia-sia. Bukan karena rasa untuknya telah berkurang, tapi aku tak ingin cinta yang baru bersemi ini patah begitu saja. Aku telah patah bekali-kali, bahkan oleh ayahku sendiri. Namun, bila kali ini rasa untuk Arsyl terpatahkan lagi, maka aku takut hati ini benar-benar akan mati.

Itu sebabnya, aku memutusk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status