Share

Tak Layak

Senyuman Danar terkembang, seiring tangannya yang tadi disembunyikannya dalam saku celana, diangkatnya keluar. Orang lain tentu melihat ini adalah bentuk keramahan. Namun, tidak denganku. Lagi-lagi, Danar ingin menunjukkan betapa dia masih memiliki hak untuk mempermainkan kehidupanku.

Langkahku hampir saja surut ke belakang, andai saja Arsyl tidak memindahkan tangannya yang tadi kugandeng ke pinggang ini. Tanpa berniat memamerkan kemesraan kepada Danar, aku kembali meraih tangan Arsyl dan mengeratkan dekapan di sana.

“Kamu ... apa kabar?” Danar masih mengulurkan tangannya untuk kusambut.

Sapaannya kali ini mengingatkan aku pada apa yang dia lakukan ketika kami berjumpa di cara reuni. Sama seperti hari ini, dia hanya menanyakan kabar. Lalu, saat itu dengan bodohnya aku membuka pintu hati ini lebar-lebar. Namun, semua tak akan terulang sekarang. Sebab Arini yang ada di hadapannya kini, bukan Arini yang dulu begitu mudah hanyut dalam pesonanya. kini, aku berdiri di hadapannya dengan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status