Share

Menyerah

Mengunjungi rumah sakit sebelum pergi bekerja, entah mengapa jadi kebiasaanku sekarang. Tak peduli jalan yang kutempuh harus memutar, abai pada kenyataan bahwa aku bisa saja sakit pinggang, aku terus melakukan hal ini. Aku pun abai bila nanti sampai kantor dalam keadaan rambut kusut bau knalpot. Yang pasti, melintasi rumah sakit seperti hal wajib yang harus kulakukan sekarang.

Kadang, aku hanya akan berhenti dalam jarak aman. Lalu, aku akan mengamati Arsyl dari jauh. Bila menemani dan membawa Alya jalan-jalan setiap pagi merupakan rutinitas baginya, mengamati mereka adalah kegiatan wajib untukku. Kami seperti tiga orang yang terlibat cinta segitiga.

Meski terus saja ada cubitan-cubitan kecil di hati ketika melihat kebersamaan itu, tetapi aku tak menyerah. Aku ingin menjadi orang yang benar-benar berjuang atas hubungan ini. Aku selalu memikirkan hal baik, tak ingin membiaskan luka di hati.

Tak apa, Arsyl hanya memanjakan gadis itu sebagai sesama manusia. Itulah yang selalu kupegang un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status