Share

Janda?

Jarak dari kantorku ke rumah Ibu tidaklah jauh. Namun, kali ini rasanya jalanan bertambah panjang ratusan kali lipat, dan kami tak kunjung sampai. Selama itu pula, Arsyl berusaha menenangkan aku yang begitu gelisah, ingin secepatnya sampai di tujuan.

Saat sampai di rumah Ibu, Arsyl masih menggenggam tanganku. Dia mengangguk sekali lagi, sebagai isyarat bahwa akan selalu mendampingi. Mungkin, ini juga merupakan upaya meyakinkan kepadaku bahwa semua tentang Raya akan tetap baik-baik saja.

Setelah sekian lama diam dan larut dalam kegelisahan, akhirnya aku balas mengangguk. Kuhela napas dalam, lalu memutuskan turun lebih dulu. Dalam hati, aku mengudarakan banyak doa, semoga semua tentang adikku memang baik-baik saja.

Kuteguhkan hati, kemudian menuju ruang tengah beriringan dengan Arsyl. Lagi-lagi, dia meremas jemariku, menguarkan hangat sampai ke seluruh sisi kalbu. Lalu, aku memelankan langkah ketika melihat pemandangan di hadapan.

Tak jauh di hadapanku kini, tampak Raya bersimpuh di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status