Share

Bab 44 | Untuk Mommy

Keadaan menjadi sangat buruk dan tak pernah terpikirkan jika orang yang telah dipercaya berpuluh-puluh tahun akan diam-diam menyimpan belati di balik genggaman.

Hugo, lelaki baik yang seharusnya menjaga Alice. Namun, sayangnya, rasa cinta lelaki itu seketika berubah menjadi mata pisau yang menikam sadis.

“Andai ini mimpi ... aku akan percaya dan tak akan sesedih ini. Hugo, saat kamu kembali, hubungan pertemanan kita sudah hilang.”

***

Sinar matahari hangat mengintip dari celah rumbai korden. Sepasang tangan Alice ditarik ke atas, dengan tubuh menggeliat nyaman di atas tempat tidur.

Ia berbalik miring. Tangan kanannya jatuh di sisi tempat tidur yang kosong. Eh, kok kosong?

Jemari lentik Alice kembali bergerak meraba-raba dengan mata masih memejam.

Kerutan di dahi semakin menebal, saat jemarinya tetap menangkap angin kosong.

“Eumhh ... Gerald, di mana kamu?”

“Apa kamu pergi ke kamar mandi? Kenapa tidak memanggil Mommy?” Suara parau khas bangun tidur di pagi hari menguar di rua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status