Share

49: Sihir Pengendali Pikiran

Di sebuah altar pemujaan yang gelap dan pekat tanpa sumber pencahayaan buatan, seseorang bersembunyi di dalam bayang- bayang kegelapannya. Dia duduk di sebuah kursi bersandaran tinggi dan berlengan. Tak ada yang tahu bagaimana rupa dan sosoknya, bahkan juga suaranya, mereka menyebutnya Raja Ragnart.

Kelima jenderal sekaligus penyihir terkuat berjulukan Mahapanca yang baru kembali dari misi masing-masing membuat laporan di Benteng Poral. Mereka berlutut di depan kursi singgasana dengan satu tangan terlipat ke dada dan kepala menunduk memberi hormat.

“Waktu kita tidak banyak,” ujar sang juru bicara yang berdiri di samping Raja Ragnart di singgasana. “Bulan merah akan muncul tak lama lagi! Kenapa kalian belum juga berhasil membawa ketujuh batu Kalamantra dan menakhlukkan empat suku terkuat terakhir?”

Kelima jenderal Mahapanca semakin menunduk dalam dengan wajah merah padam. Mereka merasa malu atas ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status