Share

94 - Berbincang Berdua Meluapkan Perasaan

Juna bisa melihat raut wajah Anika yang mendadak berubah muram karena dia mengakui memiliki istri di era ini. Ada rasa menyesakkan di dada dirasakan olehnya.

Tapi, Anika segera mengangkat wajahnya dan tersenyum. “Wah, selamat, Mas! Sepertinya kehidupan Mas bagus di era ini.”

Senyum berbalut kepedihan dari Anika tidak bisa menipu Juna. Dia hendak mengatakan sesuatu, tapi wanita di depannya hendak bicara lagi.

“Aku tidak menyangka kita bisa diturunkan di zaman ini, Mas.” Anika menatap malu-malu pria yang telah dia sukai sejak remaja dulu. Pria yang dia pikir takkan sudi mengajaknya bicara karena Juna dulu terkesan tegas, dingin, dan tak banyak bicara. Namun, dia tahu bahwa banyak wanita-wanita bangsawan bahkan beberapa kakaknya tertarik dengan Panglima Janu.

Bedanya dia dengan mereka, dia terlalu menutup perasaannya, sedangkan mereka terlihat lebih berani mendekat dan mengajak bicara sang panglima meski hanya untuk satu dua kalimat.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status