Share

Kematian yang tak perlu

***

“Silakan duduk,” pintaku, Stefano dan Larissa duduk bersebelahan di depan meja makan berbahan dasar kayu jati.

“Aku tidak melihat sekretarismu, apa dia sedang ada urusan?” tanya Larissa.

Kulirik arah kursi kosong di sebelahku, aku harus mengakui kalau informasi yang Stefano berikan padanya sungguh mengguncang mentalnya. Ia mungkin yang paling merasa bersedih jika Cincin Hitam harus kembali vakum bila pemerintahan yang baru ada dan terwujud.

“Iya, ia banyak mengerjakan pekerjaanku belakangan ini. Jadi, aku memberikannya waktu untuk istirahat,” jawabku dengan datar, tak lama kami bertiga saling melempar senyum satu sama lain.

Hidangan tersaji di atas meja makan, aku mempersilakan keduanya menikmati makan malam yang tersuguhkan. Aku yakin, para pelayan sudah mempersiapkan semuanya hingga aku tak harus mengotori tanganku secara langsung.

Masakan yang kusediakan begitu mewah, dan tentunya mahal. Berbahan da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status