Share

chapter 20

Sentuhan bibir itu masih melekat di benak Amora. Kecupan yang kemudian berubah menjadi sebuah ciuman, Amora tak akan memikirkan tentang ini sebelumnya. Gery datang mengendap-endap hanya untuk memberi ciuman? Kenapa?”

Amora kini terduduk lunglai di atas ranjang dengan kaki menjuntai. Kelima jarinya yang masih gemetaran, kini sedang menyentuh bibirnya. Bibir kenyal itu sungguh masih begitu terasa. Amora masih bisa merasakan basah dan hangat lidah yang meruak mencoba membuka bibirnya yang kenyal.

“Dia itu kenapa?” gumam Amora. “Dan ada apa ini? Di-dia, dia sudah mengambil ciuman pertamaku.” Amora mendadak seperti orang linglung.

Saat masih termenung, mata Amora tertuju pada benda kotak yang tergeletak di atas meja. Amora setengah berdiri dan menggapai benda tersebut kemudian duduk kembali.

Benda kotak itu terbuka dan benda bulat melingkar dengan mata berlian di tengah kembali membuat mata Amora terkagum. Benda mahal ini miliknya sekarang. Amora mengangkat tangan sebelah kiri kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status