Share

40. Pembalasan

“Aku sudah sangat lapar,” keluh Haikal yang baru saja telah menyelesaikan meeting ke tiganya dengan para investor asing.

“Di depan ada restoran Eropa. Terkenal menu yang sangat lezat dan service yang memuaskan,” seru Zul sembari memegang kemudi dengan begitu lihai. Sesekali matanya yang tajam menyapu jalan.

“…”

Haikal memijit pangkal hidungnya sebab merasa pusing gegara jam biologisnya dilanggar hanya karena kesibukannya hari itu.

“Nah, itu dia tempatnya,”

Zul memasuki area parkir restoran dan langsung membukakan pintu keluar untuk Haikal.

Melihat kedatangan mereka, security menyambut mereka dengan penuh keramahtamahan, berbeda saat menyambut dua orang gadis miskin tadi.

Bukan Haikal namanya jika tidak mengundang atensi para gadis yang menatapnya lapar. Entahlah, pemuda yang dingin justru menjadi incaran para gadis.

Haikal langsung berjalan menuju meja yang sudah di-reservasi sebelumnya oleh Zul. Dia hanya tinggal duduk manis diam di sana, membaca menu hidangan makan malam. Tak butuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status