Share

41. Sang penolong

“Dasar gadis buta sialan, nyalimu cukup berani,” seru Ayana seperti seekor singa betina.

Kini dia menatap puas Zaara yang tersungkur ke lantai dengan tangan dan kaki terikat serta mulut yang disumpal.

Amarahnya sudah memuncak. Namun semarah-marahnya dirinya dia tidak punya cukup nyali untuk menghabisi Zaara secara langsung.

Temannya dengan sukarela yang akan melakukannya. Seringai ambigu terpatri di wajahnya. Sepertinya dia menyimpan dendam terselubung pada Zaara di mana tak ada seorang pun yang tahu. Dia terhubung dengan masa lalu Zaara.

Indera penciuman Zaara begitu sensitif sehingga dia bisa mengenali orang dari parfum atau aroma tubuhnya.

Zaara bisa menghidu parfum gadis itu menyatu dengan aroma tubuhnya. Dia adalah teman Evelyn sepupunya, pikirnya.

“Habisi!” seru Ayana pada teman di sebelahnya setelah sebelumnya menarik pashmina Zaara dengan paksa hingga terlepas dari kepalanya. Zaara sampai meringis sebab beberapa helai rambutnya yang indah ikut tertarik bersama pashminanya. Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status