Share

Bab 109 ( Kegelisahan )

"Aku belum bercerai, Abian. Jangan lupakan hal itu."

Abian membuang pandangannya. Ia tak lagi memandang ke arahku.

"Ayolah Abian, jangan bertingkah seperti…"

"Anak kecil?" Abian memotong pembicaraanku.

Aku tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihku.

"Apa yang sebenarnya kau Rencanakan?" Abian mengalihkan pembicaraan dan memilih duduk di meja menghadap ke arahku.

"Tidak ada."

Abian mengerucutkan bibirnya, terlihat lucu dan menggemaskan. Baru kali ini aku melihat seorang Abian Wibowo membuat ekspresi wajah seperti itu.

"Kau menolak semua bantuan dari Paman Hamzah. Lalu, siapa partner kerjamu saat ini?"

Tatapan Abian menyiutkan nyaliku, entah mengapa rasanya begitu aneh jika ditatap seperti itu.

"Abian, berikan nomer rekeningmu. Aka aku transfer…"

"Sudah aku katakan, ini adalah hadiah untukmu. Jangan protes lagi,"

Aku terpaksa menuruti permintaan Abian. Susah sekali untuk mematahkan perkataan Abian. Jika sudah memutuskan sesuatu, pasti akan susah untuk mengubah keputusannya.

***

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status