Share

Bab 142 ( Pertengkaran Tiada Akhir)

Sania membekap mulutnya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya berfokus pada gendongannya pada Nathan. Bayi itu nampak tenang, namun dirinya bagaikan kayu jati yang telah dibakar. Panas membara.

Kedua matanya hanya mampu menatap wajah Sandoro yang begitu menikmati service yang telah diberikan oleh Jenny. Wanita berwajah cantik itu sudah tak memperdulikan bahwa dirinya telah melakukan hal-hal diluar batas bersama bosnya.

Sania terduduk lemas, ingin meninggalkan ruangan Sandoro, tapi kedua kakinya tak dapat digerakkan. Sinyal yang dikirimkan oleh otaknya, tak mampu dilakukan dengan baik.

Sania ingin memalingkan pandangannya, namun. Lagi-lagi, otak dan matanya tidak bekerja dengan baik, sehingga ia terus menatap ketika Sandoro menekan kepala Jenny agar maju mundur sesuai dengan keinginannya.

Jenny begitu lihai dalam melakukan pekerjaan yang membuat Sandoro mendesah keenakan.

"Yes, baby. Bersiaplah, aku akan keluarā€¦"

Sania menyiratkan sebuah senyuman. Hatinya yang tadinya terluka
Tri Afifah

Jangan Lupa untuk Mampir ke Novel kedua aku judulnya 'Pembalasan Istri pertama ' Terimakasih Atas Support kalian yang masih setia membaca Novel inišŸ˜˜šŸ˜˜šŸ˜˜

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status