Share

Bab 72 ( Mertuaku Menuduhku Berselingkuh)

Saat memasuki rumah, pandanganku langsung tertuju pada Mas Akbar dan juga orang tuanya yang telah duduk santai di ruang tamu. Kedatanganku membuat suara mereka tak terdengar lagi. Suasananya begitu kurang nyaman, aneh sekali tidak seperti biasanya.

"Sudah lama, Ayah dan Ibu?" sapaku sambil mencium punggung telapak tangan keduanya.

"Sudah. Apa yang kau lakukan di luar rumah, Mawar sampai jam segini?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Ayah mertuaku. Tidak seperti biasa, Ayah Sandy seperti marah padaku.

"Maaf, Ayah. Mawar tadi ada urusan dengan…"

"Abian?" potong Ibu dengan nada sinis.

"Tidak, aku bertemu dengan Siti. Kami ngobrol-ngobrol sampai lupa waktu." aku berinisiatif untuk ke dapur karena meja yang kosong, tidak ada sesuatu yang disuguhkan oleh Mas Akbar.

"Tidak perlu repot-repot. Kami sudah mau pulang." tukas Ayah dengan sikap dinginnya.

"Kau itu harus menjaga kehormatanmu sebagai seorang wanita beristri. Jangan keluar rumah tanpa adanya tujuan. Bisa-bisa kamu dituduh main den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status