Share

Bab 87 ( Tak Dapat Menolak )

Paman Hamzah tertawa. Namun aku dapat merasakan bahwa tawa beliau hanyalah dibuat-buat. Setelah selesai dengan tawa kepura-puraannya, Paman Hamzah menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan-lahan.

"Mawar, jika kau ingin menghancurkan seseorang. Jangan gunakan hatimu. Hatimu harus Mati, dan tumbuhkan Iblis dalam dirimu."

"Apa?"

"Jadilah Iblis dalam kehidupan orang yang kau benci, maka kau akan mengerti maksud ucapanku."

***

"Bagaimana, kau setuju dengan konsepnya?" tanya Mas Akbar dengan tatapan penuh harapan.

Saat ini, kami sedang berada di Restoran milik keluarga Sandoro untuk membahas tentang pesta Anniversary pernikahan kami. Aku memilih untuk mundur selangkah lagi agar bisa menuju pada hal yang aku inginkan sejak awal, yaitu membalaskan dendam atas penghianatan yang dilakukan oleh Mas Akbar.

"Terserah kau saja," jawabku enggan melihat dekorasi yang akan digunakan saat acara berlangsung.

"Ayolah sayang, ini pesta pernikahan kita yang kedua, dan kau harus seman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status