Share

Penculikan

“Uhm … maaf, Ma. Dante hari ini ada janji dengan teman-temannya. Makanya anak itu ikut ke kantor. Ia janjian jam 10 nanti.” Visha tersenyum sambil menjelaskan.

Bianca terlihat kaget, tapi kemudian ia tersenyum. “Wah! Cucu Mama sudah besar ya. Sudah bisa pergi main dengan teman-temannya. Tak apa, Nak. Lain waktu saja,” ujarnya, yang lalu menghabiskan isi cangkir.

“Kalau begitu, Mama pamit ya. Mama ada janji sarapan dengan istri walikota. Beliau membuat panekuk yang enak sekali.” Bianca pun memeluk Visha dan saling bertukar cium pipi sebelum akhirnya ia keluar dari ruang kerja Luca.

Visha akhirnya bisa bernapas lega, sepeninggalan Bianca. Ia tak menduga akan kedatangannya, yang sampai akhir pun tidak tahu tujuannya apa mendatangi kantor suaminya yang jelas belum berpenghuni.

‘Apa ia ingin mengambil sesuatu dari ruangan Ayah?’ batin Visha menebak-nebak. ‘Ugh! Aku jadi menuduh yang tidak-tidak. Aku tidak boleh demikian.’

Visha tengah sibuk dengan pikirannya, ketika Luca datang bersama den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status