Share

Memaksa

Sebulan sudah, aku masih saja berjalan menggunakan kursi roda ini, rasanya sakit tersiksa sekali.

Aku meminta Enot membawaku jalan-jalan pagi hari di taman depan rumah, bersama Bayi Baim di gendonganku.

Tak lama kemudian, datang sosok Mang Udin, yang tak lain adalah suami Ibu mertua. 

Melihat ia berjalan membuka pagar saja hatiku sudah berpirasat kurang baik.

Ia melihatku yang tengah duduk di taman, lalu tersenyum dengan langkah cepat ia mendatangiku.

"Hallo menantu!" sapanya dengan tampang tak tahu malu, ia langsung duduk begitu saja di kursi taman, tepat di sampingku.

"Ada apa kemari?" tanyaku tanpa basa-basi.

"Anu--- mau minta uang! Ibu kamu sakit," ucapnya sambil cengengesan. 

Aku mendesah berat, benar saja pikiranku, nggak bakal jauh-jauh dari dugaan. "Uang melulu, gunanya Kamu itu apa? Mang Udin. Ibu itu Istri kamu, harusnya kamu yang nafkahin, bukan saya!" bentakku.

Mang Udin nampak ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status