Share

Bab 8

Selesai nelpon, Adnan langsung terbalik dan masuk ke dalam rumah. Dia tidak memperdulikan ibunya dan Lidya yang memanggilnya. Dia langsung pergi ke dalam kamar. Dia memeriksa lemari.

Dia tertegun saat menyadari jika tidak ada satupun barang milik Karina yang dibawanya. Gaun sederhana dan barang-barang lainnya yang pernah ia belikan untuk Karina, satupun tidak ada yang di bawa. Bahkan cincin pernikahan mereka pun telah tergeletak di atas meja tertumpang di sebuah kertas gugatan cerai yang sudah ditandatangani oleh Karina.

Adnan meraih kertas itu dan meremasnya, kemudian melemparnya ke tempat sampah.

“Dasar perempuan tidak tahu diri! Dia sendiri yang ingin masuk ke dalam kehidupanku dan dia sekarang yang ingin pergi juga! Dia pikir dia siapa hah? Lihat saja, aku akan menceraikanmu dan membuatmu menyesal sudah berani tidak patuh padaku!”

Selama ini sebenarnya Adnan tidak terlalu kejam pada Karina. Dia bertemu dengan Karina dalam keadaan kalut. Karena pada saat itu pernikahannya hampir gagal karena Lidya telah meninggalkannya ke luar negeri dan membatalkan pernikahan. Kemudian tiba-tiba saja seorang wanita datang dan meminta untuk menjadi pengantin pengganti untuknya. Meskipun pada saat itu dia sudah menolak, tetapi Karina bahkan berlutut dan memintanya untuk bersedia menerima bantuan darinya. Karina mengatakan jika dia pernah memiliki hutang nyawa padanyam

Awalnya, Adnan memang tidak mengingat siapa wanita itu tapi setelah mengingat-ingat, dia memang pernah menyelamatkan seorang wanita yang hampir tertabrak truk. Tetapi pada saat itu sebenarnya adalah kebetulan saja. Pada saat itu dia sedang berjalan di sebelah Karina, tiba-tiba datang truk dari arah belakang dengan kecepatan penuh. Adnan reflek menabrak Karina ke samping untuk menghindari tabrakan, jadi Karina terdorong oleh tabrakannya bukan sengaja didorong oleh Adnan untuk menyelamatkannya.

Tetapi Karina salah paham, dia mengira jika pria itu sengaja datang untuk menolongnya. Setelah kejadian itu Karina benar-benar berterima kasih sekali kepada pria itu dan berjanji akan membalas budi. Dia mencari-cari pria yang bernama Adnan itu. Tetapi ketika bertemu, keadaan Adnan sedang dalam keadaan yang kacau. Jadi dia berinisiatif untuk membantu yaitu dengan menawarkan diri menjadi pengantin untuk Adnan.

Sebenarnya, sejak kejadian kecelakaan itu Karina juga menaruh hati pada Adnan.

Setelah dia pulang dari pernikahan, kakeknya marah dan tidak menyetujui keputusannya. Bahkan kakeknya mengatakan jika Adnan itu adalah dari keluarga yang tidak benar. Kakek Harmoko mengenal ayah Adnan. Ayahnya merupakan seorang pengusaha yang yang licik dan mendapatkan kasus korupsi. Kakek Harmoko mengkhawatirkan cucunya jika sampai menjadi menantu di keluarga itu. Tapi Karina meyakinkan kakeknya jika Adnan adalah pria yang baik.

Kakeknya mengatakan, jika Karina tidak mempercayainya, boleh mencobanya dengan pergi ke sana sebagai seorang wanita biasa. Mereka pasti tidak akan menerima.

Kemudian Karina menuruti apa kata kakeknya.

Bahkan Karina rela meninggalkan rumah, perusahaan serta kakeknya hanya demi membuktikan pada kakeknya jika Adnan itu adalah pria yang baik.

Sejak saat itulah, Karina keluar dan menyuruh orang untuk menghapus semua identitasnya. Itu sebabnya saat Laras menyelidiki latar belakangnya, dia tidak menemukan kejelasan dari mana wanita yang telah menjadi menantunya itu. Sebab itu, Laras mengira jika Karina adalah seorang wanita yang tidak punya asal usul yang jelas. Dia semakin tidak menyukai Karina dan menindasnya setiap hari. Berharap agar Karina tidak tahan dan meninggalkan anaknya karena dia merasa malu mendapatkan menantu wanita yang miskin dan tidak punya latar belakang keluarga yang jelas seperti Karina.

Adnan memang belum bisa menyukai Karina, bahkan sampai detik ini pun pikirannya memang masih kepada Lidya. Apalagi keadaannya yang kacau. Perusahaannya bangkrut dan ayahnya bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu karena ketahuan korupsi. Tetapi tidak lama setelah itu, perusahaan miliknya tiba-tiba mengalami kemajuan. Grup Harmoko yang terkenal dan menjadi perusahaan nomor satu yang jaya di kota itu tiba-tiba bersedia menyuntikan dana untuk perusahaannya bahkan menawarkan kerjasama

Sejak saat itu perusahaan milik Adnan kembali jaya. Dia semakin tidak mau berdekatan dengan Karina karena menganggap jika Karina memang tidak layak untuk menjadi istrinya. Terlebih hasutan dari sang ibu yang membuatnya semakin tidak menyukai gadis lemah dan tidak berguna seperti Karina, yang hanya bisa diam di rumah dan melakukan pekerjaan rumah saja.

***

Ponsel milik Adnan yang diletakkan di atas meja tiba-tiba berdering, membuatnya tersentak dari lamunannya. Dia langsung menjawab panggilan dari sekretarisnya. “Heri, bagaimana? Apa kamu sudah menemukan pemilik mobil itu?” Entah kenapa, Adnan sangat penasaran dengan orang-orang yang menjemput Karina tadi.

“Iya, Tuan. Saya sudah menyelidiki plat mobil yang anda sebutkan. Dan ternyata itu, adalah plat mobil dari keluarga Harmoko.”

“Hah, apa?” Adnan tercengang. Dia langsung menutup ponselnya.

“Keluarga Harmoko? Bukankah itu adalah keluarga yang telah menyuntikkan dana begitu banyak untuk perusahaannya dan sekarang kerjasama di antara mereka sedang terjalin dengan baik? Tapi apa hubungannya keluarga Harmoko dengan Karina?

Adnan sangat bingung memikirkan ini, dia sama sekali tidak menemukan jawabannya.

Justru dia malah berpikiran, jika mungkin Karina menjadi simpanan dari Tuan Harmoko.

“Karina benar-benar sangat murahan sekali. Bisa-bisanya dia, bahkan rela menjadi simpanan kakek-kakek hanya demi uang?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status