Share

Bab 25

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuyarkan perasaan, menyadarkan lamunan, menatap daun pintu seolah hatiku enggan berada di masa sekarang. Aku beranjak dan jalan mengarah ke pintu.

Rahayu berdiri di hadapanku, raut wajahnya terlihat ketakutan, bintik-bintik bening terpaut di wajahnya. Netranya menggambarkan rasa pilu di hatinya.

Tak terasa malam telah larut,aku menoleh ke arah rumah Mas Arman sudah sepi mencekam, hanya terpancar sinar remang-remang di terasnya.

“Eh, Rahayu, ada apa?” tanyaku menatap Rahayu dengan rasa heran.

“M-mbak bisa bantu aku? Aku enggak tahu lagi mau minta bantuan siapa kalau bukan sama, Mbak. Mbak, tolong! Cuman Mbak yang bisa bantu aku,” ucap Rahayu memohon, dia menangkupkan kedua tangannya.

Aku menoleh ke kanan dan kiri, tak ada satu orang pun di sana. Kutarik lengan Rahayu, lalu kubawa masuk ke dalam.

“Ra, ada apa? Coba cerita sama, Mbak, kok kayanya kamu punya masalah serius?” tanyaku saat duduk bersamanya di ruang tamu, menatap wajahnya pucat pasi.

Rahayu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status