Share

Bab 33

"Iya. Kucing enggak tahu diri! Bisa-bisanya dia makan laukku sampai tinggal sedikit, nanti apalah yang mau ku kasih kalau Devan pulang?" sungutku kesal sambil berjalan ke ruang keluarga dan duduk bersama mereka.

"Mbak, jangan marah-marah sama bin*t*ng, kasihan dia, siapa tahu memang dia belum makan dari kemarin," sahut Shilla dengan suara lembutnya.

Eeekkhh ...

Suara sendawa, Wulan terdengar keras.

"Ih, kenyang betul nampaknya," ucap Shilla meringis menatap ke arah Wulan.

Wulan hanya bisa meringis malu, baru sebentar aku merasa lega, kini dia sudah datang lagi dengan perutnya yang makin membesar.

Wajah Shilla kini sudah tampak semringah setelah kami berbincang-bincang dengan waktu yang cukup lama.

Wulan beranjak dari duduknya sambil mengenakan hijab yang sedari tadi ada di pundak menutupi payudaranya.

"Ta, Kakak pulang dulu lah, ya, itu abang mu sudah pulang nampaknya," ucap Wulan sambil membenahi hijabnya.

"Iya, Kak," sahutku mengangguk tanpa memandangnya.

* * *

Malam ini, aku merasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status