Share

Bab 36

"Weeeh, sepele dia, Mbak."

Mila berkacak pinggang menoleh ke arahku sambil menunjuk Wulan dengan buah apel yang sedari tadi di pegangnya, dengan gaya songongnya.

"Iihh, apa itu di kardus?" tanya Wulan sambil turun dari motornya jalan dan matanya mengarah kardus, "Mau laah," ucap Wulan mencomot buah bulat berwarna kuning.

Aku meringis kesal menatap Mila, tanganku mulai mewadahi beberapa warna buah ke dalam kantong plastik. Kenapa Mila bisa lupa jika dia masih menghalangi pandangan Wulan?

" Ck! ngeselin banget nih orang." Kaki sebelah kanan Mila menghentak di lantai, terlihat rasa kesal menyeruak di hatinya.

"Nasi sudah jadi bubur, sudah nampak mau gimana lagi," sindir ku melirik Wulan. Dia tak menghiraukan lirikan mataku.

"Eh, dari mana ini buahnya? Banyak kali?" tanya Wulan dengan mulut yang penuh buah.

"Mbak Thalia habis ketiban rezeki, jadi berbagi sama warga," sahut Mila ikut duduk di sampingku.

"Enaklah, ya, sering-sering saja kaya gini," ucapnya sambil tertawa lepas.

Aku dan Mil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status